Sunday, June 8, 2014

Melestarikan Seni Dan Budaya Dengan Cinta

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono)

Cinta, bicara soal cinta memang tak ada habisnya. Membaca puisi dari Sapardi Djoko Damono diatas memang cenderung ditujukan oleh pasangan laki-laki kepada perempuan, atau sebaliknya. Namun, bagi saya bisa diartikan luas. Tak melulu soal cinta antara laki-laki dan perempuan, namun lebih luas lagi. Dalam hidup, cinta menjadi sebuah energi yang mampu menggerakan hati untuk melakukan banyak hal. 

Mencintai Seni Dan Budaya Indonesia.

Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia, tak dipungkiri banyak hal yang mulai berubah. Bicara tentang seni dan budaya, kita patut bangga karena Indonesia memiliki banyak sekali seni budaya dari daerah yang merupakan aset bangsa, namun kita juga patut prihatin karena semakin minimnya orang yang melestarikan, sehingga banyak seni dan budaya asli Indonesia yang terancam punah atau bahkan ada yang di klaim oleh negara lain.
Kecintaan Terhadap Seni dan Budaya Indonesia
Pada suatu ketika, saat acara karnaval hari jadi Kabupaten Tegal, saya melihat anak-anak kecil turut menari diiringi oleh kesenian Calung. Saya berfikir seandainya banyak anak-anak yang senang terhadap seni budaya daerah seperti anak-anak tersebut, tentu seni budaya Indoensia akan tetap lestari.

Realita yang ada saat ini membuat kita (saya) menjadi miris. Bagaimana tidak?, banyak kesenian daerah yang terancam punah. Seperti yang terjadi di Sumatera Barat, disana banyak kesenian tradisional yang terancam punah, penyebabnya adalah karena tidak adanya regenerasi, selain itu pertunjukan yang jarang juga turut berpengaruh, dan juga karena pelaku-pelakunya sebagian sudah uzur dan meninggal. Beberapa kesenian daerah Sumatera Barat yang terancam punah itu antara lain Talempong Ungan, Gandai, dan Tupai Janjang.

Senasib dengan seni budaya Sumatera Barat, di Jawa Barat pun juga terjadi hal demikian. Sebanyak 134 jenis atau 40% dari total 355 kesenian budaya Sunda yang ada di Jawa Barat terancam punah, bahkan sebanyak 10% di antaranya sudah dinyatakan punah. Data tersebut diperoleh dari hasil inventarisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat tahun 2010.

Beberapa kesenian budaya Sunda yang sudah dinyatakan hilang antara lain, kesenian Honghong (Sumedang), Uyeg (Sukabumi), Wayang Ibuk (Cianjur), Wayang Priayi (Bandung), kesenian Angguk (Ciamis), dan Banganan juga dari Ciamis. Sedang kesenian Sunda yang terancam punah dan segera harus diselamatakan, antara lain Celempung Awi, Wayang Catur, Pantun Beton, Banjet, Goong Renteng, Parebut Seeng, dan Wayang Cepak.

Ini baru contoh di dua provinsi atau daerah di Indonesia, dan sekiranya nasib seni budaya di daerah lain pun tak jauh berbeda.

Terkadang banyak orang yang merasa gerah saat bangsa lain meng-klaim seni dan budaya Indonesia, meraka merasa begitu tersinggung, merasa begitu memilik seni dan budaya tersebut. Sehingga saat bangsa lain meng-klaim, banyak yang protes, mengecam dan membuat gerakan-gerakan atau tindakan untuk mencegah agar kesenian atau kebudayaan tersebut tidak di klaim bangsa lain. Namun, apakah sebelumnya mereka ikut menjaga dan melestarikan seni budaya tersebut?, barangkali itu perlu dipertanyakan.

Dari data yang saya baca, setidaknya ada tujuh budaya Indonesia yang pernah di klaim oleh negara lain, diantaranya adalah:
  1. Reog Ponorogo, pada November 2007
  2. Lagu daerah asal Maluku, Rasa Sayange, pada Desember 2008
  3. Tari Pendet dari Bali, pada Agustus 2009
  4. Kerajinan batik, pada Oktober 2009
  5. Alat musik angklung, pada Maret 2010
  6. Tari tortor
  7. Alat musik Gordang Sambilan dari Mandailing
Melihat kenyataan yang ada, tentunya butuh tindakan nyata agar seni dan budaya Indonesia tetap lestari dan tidak hilang. Perlu tindakan prefentif agar seni budaya asli Indonesia tidak begitu saja di klaim oleh bangsa lain. Perlu kesadaran bersama untuk melestarikan dan menjaga dengan sebaik-baiknya. Butuh cinta, perlu kecintaan terhadap seni dan budaya meskipun jaman telah berubah.

Tak perlu saling menyalahkan, karena memang kelestarian seni dan budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Perlu menumbuhkan rasa cinta, kecintaan terhadap seni dan budaya Indonesia pada generasi sekarang dan generasi  yang akan datang, agar seni dan budaya Indonesia tetap terjaga kelestariannya.

Referensi data:
 Lomba Blog CIMONERS
"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Blog CIMONERS

Wednesday, December 25, 2013

Buku Laporan Perkembangan Sekolah Azka

Alhamdulillah, senang rasanya, akhirnya momen membahagiakan sebagai orang tua itu datang, tak membayangkan sebelumnya kalau akhirnya Azka bisa sekolah sampai satu semester dan mendapatkan buku laporan perkembangan atau biasa kami sebut 'rapot'.

Rapot Azka
Sebenarnya sempat kami pesimis akan sampai sejauh ini, karena Azka sempat beberapa minggu mogok sekolah. Tepatnya setelah libur Idul Fitri kemarin, Azka sempat tidak mau bersekolah selama beberapa minggu, namun setelah dengan berbagai bujuk rayu dan ketelatenan akhirnya dia mau sekolah lagi. Bahkan, setelah dia asyik dengan sekolahnya, pada hari libur pun terkadang dia kepingin  masuk sekolah.

Alhamdulillah... selamat buat anakku, rajin sekolah ya 'nak, nikmati, belajar dan bersenang-senanglah di sekolah... :)

Sunday, December 22, 2013

Ulang Tahun Pernikahan Yang Ke-5

Tanpa terasa sudah lima tahun berjalan, tepatnya tanggal 21 Desember kemarin merupakan ulang tahun pernikahan kami yang ke-5. Hmm... sepertinya baru kemarin, tapi nyatanya sudah lima tahun berlalu dengan begitu cepat.
Lima tahun yang lalu, atau tepatnya 21 Desember 2008 merupakan hari bersejarah tersebut. Dalam perjalanan selama lima tahun ini banyak hal yang sudah kami alami, dan yang paling kami syukuri adalah keutuhan rumah tangga dan anugerah seorang anak laki-laki yang sekarang berusia 4 tahun.

Alhamdulillah... ada banyak doa, ada banyak pengharapan. Semoga saja rumah tangga kami langgeng, menjadi keluarga yang penuh kedamaian, menjadi keluarga yang bahagia, keluarga yang penuh barokah dan mendapatkan ridho dari ALLAH SWT.. Amiin.

Saturday, December 7, 2013

Ternyata Sudah (Sangat) Lama.....

Wooooww... lama sekali saya tidak mengutak-atik blog ini, hampir dua tahun yang lalu posting terakhir terbit di blog ini. Hmm... tak terasa, lama sekali. Ah, tanpa bermaksud mencari pembenaran, ada banyak faktor dan banyak hal yang bisa dijadikan alasan kenapa sampai blog ini tak terurus.

Mumpung sempat dan mau, iseng-iseng nulis posting dulu ah... he..he..
Fatih Azka bermain di sekolahan
Cerita tentang tahun 2013 yang akan segera berlalu ini, ada banyak hal yang menurut saya sangat membahagiakan. Salah satunya adalah saat Azka tahun ini mulai masuk sekolah di PAUD. Saya baru mengalami, ternyata butuh kesabaran dan banyak trik untuk membiasakan anak mau sekolah. Mungkin karena masih adaptasi dengan kebiasaan baru, sering sekali Azka malas kalau disuruh sekolah, sering bolos juga jadinya. Namun lama kelamaan dia merasakan juga enaknya bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya, sehingga terkadang di hari libur pun dia ingin masuk sekolah.

Selain momen Azka sekolah, di bulan Desember ini ada hal yang patut di syukuri juga, pasalnya pada tanggal 2 Desember kemain merupakan hari lahirnya Azka... Ya, usia Azka sudah genap 4 tahun!. Lalu, masih ada cerita lainnya tidak?, banyak.... tapi maaf ya, mungkin ini dulu, barangkali lain waktu bisa dilanjutkan kembali he..he... Terimakasih :)

Friday, January 27, 2012

Blog Untuk Azka

Tampilan blog Azka di http://fatih-azka.blogspot.com

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya hari kamis, tanggal 12 Januari 2012 malam, Ayah Azka sengaja membuat blog untuk Azka. Sebenarnya dulu pernah membuat blog untuk Azka, tapi karena tidak terurus dan karena satu dan lain hal, makanya sampai sekarang blog tersebut terbengkalai (hampir sama dengan blog ibunya ini he.he.)

Semoga saja keberadaan blog tersebut nantinya mampu menjadi pengingat dan pengikat, meski saat ini kami selaku orang tua yang mengisi postingannya, semoga saja kelak Azka sendiri yang menulis posting disana. Tak lupa, terimakasih juga buat Pakde Cholik atas motivasinya (terimakasih Pakde, blognya Azka sudah terdaftar he.he.).